Ilustrasi : 4 Sekawan, badan segaris, karena kelaparan :p |
Kepada Angga Awan, Mudah2an dengan kembali membaca cerita ini, kee jadi semakin semangat pergi ke Studio TA dan menyelesaikan Tugas menggambar kee tuu...:p
Cerita ini berawal dari sebuah studio…..mungkin sebagian dari kalian akan
membayangkan sebuah ruangan yang berisikan lampu lampu dengan kaki-kaki
panjang, nyala yang sangat terang, sebuah kamera terletak di bagian tengah,
bangku kecil (yang kalu di daerah asalnya mungkin dikatakan sebagai
“dingklik”), pajangan jas, seragam sekolah dari esde, esempe hingga smu, dasi-dasi,
juga latar belakang merah atau biru, atau bahkan warna warni jika saja ada
orang yang suntuk pengen ngebikin pas photo dengan latar pelangi……
Dan, studio yang kubicarakan disini, bukanlah studio seperti itu…….
:D
Studio ini hanya berisi meja gambar, kertas-kertas, mungkin sebagai pajangan dan
pengindah ruangan akan terpajang tiga gambar dinding, yang menjelaskan
siapa-siapa mereka yang disebut RI-1 dan 2 juga ditambah dengan lambang negara
mereka….(karena saya native speaker dari eropa….:D ). YUP…..tempat itu
bernama Studio T.A….ataw studio Tugas Akhir….didalamnya berisi mungkin
sekitar dua puluhan orang, jika mereka masi pantas untuk disebut orang siiihhh,
karena sesungguhnya mereka tengah menjalani sebuah program yang merupakan program
penghancuran memory dari otak mereka, sebuah upaya brainwashing, pemograman
manusia menjadi mesin, yang mungkin menyebabkan mereka melupakan identitas
mereka sendiri. Tak jarang terlihat beberapa orang yang merasa mereka kendaraan
umum, atau ada yang merasa diri mereka adalah toilet, tong sampah, bahkan yang
paling ekstrim adalah salah satu penghuninya merasa bahwa dia tidak
terlihat…….kebayang bagaimana situasi yang mengerikan di ruangan yang
auranya lebih gelap daripada gelapnya kulit saya itu kan ????
Tentu saja ini tidak berlaku pada 4 sekawan itu…..
Mojo-Mojo,gadis yang mempunyai kemampuan telepati yang terbatas pada cowo ganteng, yang
jika kita telaah lebih lanjut lebih sering bertelepati dengan unggas, primata,
dan terkadang dengan arachnida……Mojo-Mojo berhasil lepas dari jeratan
ruangan yang kejamnya melebihi ruangan gas pembunuh massal pada zaman NAZI ini
dengan cara melepaskan sebagian besar pengaturan di kepalanya sehingga nyaris
tidak membawa apapun ke ruangan itu. Ditambah dengan kemampuan mengelola sinyal
radio berfrekuensi tinggi melalui perangkat yang terpasang di hidungnya, maka
sinyal apapun akan terganggu jika melintasinya…..untuk itu disarankan kepada
semua, untuk tidak mempergunakan HP, Televisi, Radio, juga peralatan komunikasi
apapun di dekatnya, terutama ketika ia sedang flu…..bukan….bukan karena dia
akan rajin bersin-bersin saja,…..akan tetapi karena sesuatu yang mungkin
menyertai bersin tersebut dan menyebabkan hujan lokal…..itu yang lebih
berbahaya, zat itu mampu membuat semua luber melebihi zat asam apapun yang ada
di muka bumi ini…..
Juga ada Rapido, yang kita kenal dari kisah sebelumnya bahwa dia adalah “sleeping
buddha wannabe” yang mana ingin menyaingi kemampuan sang Buddha yang mampu
merebahkan diri sambil bertopang kepala kemudian melayang. Kantin, Podium,
Kamar mandi adalah tempat ia melakukan riset kemampuan “Tidur ala Kebo” nya,
ketiga tempat tersebut berhasil mengukuhkan dia sebagai “Goddess of Sleep”,
yang mengalahkan “Dewa Judi, Dewa masak, Dewa Bola, juga Dewa Kungfu” yang
cukup terkenal yaitu Stephen Chow yang kesohor itu. Juga mempunyai kemampuan
memanipulasi komunikasi gelombang radio dalam bentuk apapun, dan juga berhasil
menggunakan kemampuan tidur beriler-ilernya tepat di atas meja gambar, di
Studio Jahannam itu……
Dan Ren-Ren, yang mempunyai nama panjang RENTO HARAHAP. Nama itu ditabalkan padanya
mungkin disebabkan dahulu dia hanya bereaksi ketika mendengarkan suara penyanyi
Rinto Harahap saja, selebihnya dia hanya terdiam membisu tanpa aktivitas
apapun. Ren-Ren ini, yang kerap menjadi perdebatan para ahli akibat
kemampuannya untuk tidak bereaksi pada apapun itu, berhasil mengelabui ketatnya
sistem di ruangan yang mengerikan itu dengan hanya menggunakan headset yang
memutarkan lagu-lagu lawas milik penyanyi kenamaan dimasa nyak dan babe kita
dulu itu. Namun efek yang ditumbulkan adalah, mata yang terbelalak, kepala yang
bergoyang-goyang juga efek menirukan supir minibus antar kota lengkap dengan
handuk yang melilit di lehernya…….Tetapi, begitulah Ren-Ren, meski efek
yang ditimbulkan menyebabkan rekan di sekelilingnya menderita gejala sawan
akut, dia cukup berhasil lepas dari jeratan hukum Ruang TA itu…..
Yang terakhir adalah Kancut, maaf, sekali lagi, Kancut. Merupakan nama yang ditabalkan
oleh ketiga rekannya, yang merupakan kependekan dari “Rekan paling lucu dan
imut”. Meskipun kepanjangannya kelihatan menyenangkan, akan tetapi agak terlalu
berlebihan. Prestasinya yang tertinggi sebagai “The Next Sibreh Top Model” ini,
sebenernya tidak dapat dikatakan lucu dan imut, lantaran ia berteman dengan
rekan-rekan yang mengerikan. Kemampuannya ialah dengan berakting seakan-akan ia
lucu dan imut, dan kemudian menipu penjaga dan berhasil mendapatkan kunci
ruangan dan segera kabur dari sana. Faktanya adalah ketika ia mulai melancarkan
rayuan mautnya kepada penjaga, penjaga tersebut tiba-tiba pingsan duluan ketika
rayuan pertamanya keluar, dan menggelepar, dengan mulut yang berbusa dan
menyebabkan Kancut dengan mudahnya merebut kunci ruangan dan akhirnya melarikan
diri bersama ketiga rekannya untuk kemudian melancarkan misi
mereka……yaitu…..
Lepas dari jeratan Busung Lapar……
Kenapa begitu ? sebagaimana yang kita ketahui bersama dari penjelasan diatas tadi,
mereka disekap tanpa makanan, minuman, cemilan, bahkan space untuk mereka
bergosip ria disudut ruang, dijaga ekstra ketat, bagaikan tahanan dalam ruang
isolasi. Jatah bubur hanya diberikan seminggu sekali, selebihnya, mereka
diberikan daun-daun, rumput kering, tak jarang hanya di berikan dedak, juga
ditambah dengan sedikit penyedap rasa, yang sebenarnya sudah menjadi menu favorit
mereka di ruangan tersebut. Tak jarang keempatnya terlihat saling berebut dedak
ketika jatah makanan di bagikan, dan terjadilah hukum rimba, yang terkuat dialah
yang keluar sebagai pemenang……..
Namun sebenernya mereka memiliki impian untuk bebas, bebas lepas dari semua
keterkungkungan yang menyebabkan mereka kehilangan kontak dengan dunia luar.
Ketika pertama kali mereka bisa merasakan udara bebas, mereka terlihat
meloncat-loncat kegilaan, dan kemudian terpaksa menghabiskan waktu hingga
berjam-jam untuk menyeret mereka kembali kedalam…..dan yang paling efektif
adalah….dengan mendentangkan lonceng tanda makan…..mereka tidak akan
menolak dedak-dedak itu bukan ????
Kali ini, berkat kelihaian dan kemampuan yang luar biasa, mereka berhasil lepas dari
ruangan itu dan menyusun sebuah skenario pelarian yang luar biasa menurut mereka…..
Dimulai ketika percakapan ini….
“Akhirnyaaa….kita berhasil lari……Yesssss” Seru Mojo, sambil kemudian terlihat
bersujud…..tunggu….dia sebenernya tidak bersujud, secara tidak sengaja ia
terjatuh akibat menginjak tali sepatunya sendiri, namun demi sebuah efek yang
dramatis dia bersujud dengan isakan airmata…….sambil berusaha meraba
jidatnya yang benjol…..
“ Kita tidak bisa terus berada disini rekan-rekan” Rapido angkat barbel….eh
salah….Angkat bicara maksud saya….” Kita harus segera menghilang dari
sini…..dalam tempo sesingkat-singkatnya…” lanjutnya…
“ Tapi bagaimana caranya ??? Membaca aja aku sulit, dan sepertinya teman-teman
malu main dengan ku “ Tukas Ren-Ren yang kelihatan paling memelas dari
tampangnya, “ Kita tidak akan bisa kemana-mana….kita akan tertangkap dan
kemudian berakhir di ruangan laknat itu lagi……yaa…meskipun dedaknya lezat
sihh….tapi aku tidak akan mau menghabiskan waktuku lagi disana menjadi
Kelinci Perah atau Sapi Percobaan!!!” lanjutnya sambil berteriak.
“Maka dari itu, kita harus segera pergi dari sini, Dodol…!!!!!” kata Rapido,
“Ayoookkk kita kemoooonnnnn” katanya meniru sebuah sandiwara boneka jadul yang
sangat terkenal lantaran dia tidak pernah naik kelas….esde mulu…hingga
sekarang….
“ Tapi kita tidak membawa apapun, kita akan mati diluar sana. Alam ini begitu
liar, kita akan habis sesuai dengan teori evolusi, kita akan musnah, dan
keberadaan kita tidak akan bisa diidentifikasi lagi, mengingat kita adalah
spesies yang tidak pernah di temukan dimanapun” lanjut Mojo tak kalah lebai
nya……
“ Tenang saja rekan-rekan, pasti kita secara tidak sengaja membawa sebagian kecil dari
kekayaan kita. Mari kita memeriksa saku baju dan celana masing-masing” timpal
Kancut ringan dan begitu dingin……sedingin kulkas……
Terlihat kemudian mereka memeriksa kantung tetangga…..maaf…..kantung mereka
sendiri….dan kemudian…
“Aku punya 10 ribu…” Kata Kancut
“ Aku Cuma sembilan rebuuu….”iba si Mojo dengan gaya nangis paling bombay…..
“ Aku malah lebih parah…..aku Cuma punya 7 ribu, guys…!!” Kata Rapido tak
kalah ibanya….” tinggal Ren-Ren….punya berapa Ren ??? “ tanya Rapido pada
Ren-Ren….
Dengan gaya paling congkak, mengalahkan gaya Bu Hebring di sinetron jadul “Losmen”
itu, ia mendongak, dengan dagu yang terangkat dan bertahan disana untuk beberapa
detik, kemudian melemparkan senyuman paling picik sejagat, terlihat dari
beberapa burung pipit yang terkapar akibat senyuman maut tersebut, dan kemudian
menghentakkan kaki sambil berkata dengan angkuhnya….
” Ternyata aku yang paling kaya diantara kalian, yang kalian miliki tidak ada apa-apanya
bagiku….Hahahahahaha….” ucapnya congkak…..
Mojo merasa bagaikan mendapatkan angin surga…..dan mulai menari-nari dengan
mengikuti pola lebah yang menemukan madu, sambil berteriak-teriak histeris
“ Kita kayaaaaaa……Kita Kayaaaa……Kita bisa makan Enak….bisa belanja di
butikkk….bisa creambath, rebonding, apapun yang kita mauuu…..kita
kayaa……kayaaa…….!!!!” teriak Mojo sambil merengkuh lengan Kancut yang
terpelongo melihat tarian ajaib Mojo tadi. Dengan rasa penasaran Rapido
menanyakan kepada Ren-Ren
“ Emang punya duit berapa Ren…..1 Juta ????” Tanyanya dengan tampang
menyelidik.
“ 15 ribu rupiah, tentu saja…!!!!” jawabnya sambil mengibaskan ujung jilbabnya
ke arah muka Rapido….
Selanjutnya……Rapido, Kancut, dan Mojo tergeletak bersamaan…….
Kemudian………
Tujuan mereka adalah mencari santapan, “ Busung lapar ini harus dihentikan…” begitu
pikir mereka. Dan melangkahlah mereka ke suatu tempat makan yang cukup aman
menurut mereka….Sebelum masuk mereka terlihat menempelkan wajah mereka pada
kaca dan berlagak seperti ikan di akuarium, sayangnya aksi yang mereka lakukan
harus di hentikan akibat beberapa pengunjung restoran itu kejang-kejang ketika
melihat mereka melakukan aksi yang tidak bermoral tersebut. Mereka masuk dan
kemudian mengambil tempat duduk yang menurut mereka paling nyaman, dan kemudian
datanglah sang pelayan membawakan daftar menu untuk mereka. Menu tersebut
mereka baca dengan teliti, mengingat keterbatasan dana yang mereka miliki,
mereka tidak melihat menu makanannya, hanya terpaku pada daftar harga dari
makanan tersebut. Sambil mengeluarkan pulpen dan memanfaatkan serbet yang
diletakkan diatas meja mereka, Rapido dan Mojo mulai mengeluarkan kemampuan metematika
mereka yang pas-pasan dan mencoba menghitung deretan angka-angka yang mewakili
harga makanan dan minuman paling murah yang bisa mereka temukan, namun
disela-sela proses perhitungan tersebut, Ren-Ren angkat bicara, mengintervensi
kedua rekannya yang tengah asyik berhitung.
“Rekan-Rekanku tercinta……aku mau berbicara” katanya. “Sebagai orang yang paling kaya,
dan paling menjanjikan diantara kalian semua, demi terlaksananya rencana makan
kita kali ini, aku harus mendapatkan pelayanan yang terbaik, juga pesanan yang
terbaik, maka dari itu aku mengambil kesempatanku untuk mengajukan protes
keras, aku tidak ingin mengikuti jejak kalian untuk memesan makanan dan minuman
itu, aku ingin kesegaran yang tak terbayangkan, disaat yang panas ini aku butuh
kesegaran, terutama pelarian yang melelahkan ini, aku ingin memesan Lemon Tea
yang yummy itu….dan aku berhak untuk itu bukan ? “ bebernya panjang lengkap
dengan angkuh, lambaian jilbab ke kanan dan kekiri, juga cibiran-cibiran kecil
dari bibir nya.
“Baiklah…..demi kemaslahatan ummat, kami akan memberikan kesempatan berharga tersebut padamu
Ren-Ren, akan tetapi….kita harus menghitung kembali, jika memang masi tidak
cukup, maka kamu harus mengikuti kami….oke Ren ?…..Ayo Pido, kita hitung
kembali….” Simpul Mojo….
Dan setelah berkali menghitung biaya, menggunakan jari tangan, kaki juga, ditambah
sempoa juga kalkulator yang dipergunakan oleh penjual cabe di pasar pun ikut dilibatkan.
Dan akhirnya.,…..Negatif…!!!!
Selanjutnya, dengan sangat terpaksa, mereka menuliskan pesanan yang amat sangat
mengganaskan. Menu yang sangat tidak berimbang dari segi gizi, juga tidak
membuat tubuh semakin berenergi, malah akan membuat tubuh semakin kelebihan
panas…..
Pesanan itu berupa Mie Baso Ayam dengan pilihan minuman Teh Hangat……sungguh
perpaduan menu yang tidak berkelas dan tidak saling melengkapi !!!
Namun, meski dengan air mata yang berlinang…..mereka menerima keputusan bersama ini
sebagai pilihan mereka dalam menuntaskan ke busung lapar an yang mereka derita.
Disaat yang sama terlihat gerombolan orang yang duduk berbaris dengan tidak
rapinya di depan mereka. Terlihat tawa riang, juga senda gurau terlontar dari
mulut mereka. Juga seakan mereka tanpa beban, juga dalam keriangan yang tak
terperikan. Amat sangat kontras dengan kondisi 4 sekawan yang kusut masai,
dengan wajah yang kuyu akibat terlalu
lama disekap seperti anak ayam di dalam kotak kardus ketika kita membelinya
dari toko unggas, ketika mulut mereka terbuka pun, hanya terdengar ciap-ciap
yang miris, yang menyebabkan kita meneteskan air mata darah. Sungguh kondisi
yang menyedihkan…..
Ditambah lagi ketika pelayan membawakan nampan-nampan yang berisi makanan-makanan yang
penuh kolesterol dan berlemak sangat-sangat jenuh, juga dengan aroma yang
membuat indera busung lapar keempat sekawan itu semakin menjadi-jadi. Juga
minuman-minuman segar yang kelihatan seperti oase di tengah padang pasir yang
maha luas, yang tentu akan menyegarkan tenggorokan yang kehausan, juga
bening-bening kristal es yang berkilauan
ditimpa cahaya matahari, membuat Mojo, Rapido, Ren-Ren dan Kancut hanya bisa
menelan ludah mereka sendiri tanpa bisa berbuat apa-apa. Lalu…..
“Aku ga tahan lagi……..aku akan melakukan sesuatu” Kata Mojo.
“Mu ngapain Momo???”Tanya Rapido….”Jangan lakuin sesuatu yang akan
mencoreng-coreng muka kita ini. Meskipun kita memang terlihat belang-belang
seperti ini, tapi kita adalah orang-orang yang tabah!!!” Papar Rapido memberi
nasehat….
“ Tentu tidak Rapido sayaangggg…..aku akan melakukan sesuatu yang
sensasional….tidak akan memalukan…malah akan sangat membantu kita
rekan-rekan…”kata Mojo-Mojo. Dan kemudian melanjutkan “ Aku akan berjalan
dengan anggunnya ke arah gerombolan itu, dan akan memberikan senyumanku yang
paling maut, dan selanjutnya masalah kita akan selesai ? “ Katanya….
“Emang lu mu bilang apa ke mreka, Mo ?” Tanya Kancut tak sabaran….
“Aku akan berkata……’kakak-kakak juga abang-abang yang saya hormati, apakah
kakak-kakak dan abang-abang punya es yang tidak dipakai lagi ? kami akan sangat
gembira menerimanya looohh…’ itu yang akan kukatakan pada mereka, gimana ??
mantap kan ??? “ Tanya Mojo pada rekan-rekan gilanya sambil tersenyum bangga…
Selanjutnya hanya terdengar teriakan
Mojo-Mojo yang dengan sukses ditimpukin tatakan serbet oleh ketiga rekannya…….
Pesanan mereka tiba, yang tanpa di komando langsung disikat habis oleh keempatnya,
dengan kaki yang terangkat bahkan hingga sampai kemeja, tidak hanya sendok
garpu, bahkan tangan kiri kanan ikut bermain. Keringat mengucur deras dari
dahi, pipi, dan membasahi kerah baju mereka, namun mereka seperti tidak
perduli. Bahkan minuman yang seharusnya hangat tapi lebih kurang lebih sama
dengan suhu seterikaan bara yang ada lambang ayamnya itu, dengan semangat 45
diteguk oleh mereka seakan akan mereka tidak perduli apapun lagi.
Kejadian yang paling sial menimpa Mojo. Teh yang sudah dijaga sedemikian rupa, ternyata
sukses di hinggapi lalat nakal yang mungkin mengira Teh itu adalah kolam renang
pribadi yang bisa di pakai. Dan dengan mulut yang menganga, Mojo hanya bisa
pasrah ketika lalat itu hinggap dengan manisnya kedalam gelas Mojo. Selanjutnya
yang terdengar adalah teriakan yang kurang lebih sama dengan sirene pemantau
gempa dan tsunami di daerah Krung Raya itu……..
Dan tanpa tedeng aling-aling, juga permisi, ataupun mengucapkan permintaan, Mojo
mencoba meraih gelas Rapido yang langsung disambut dengan seringai dengan
taring yang tajam. Kancut terlihat memeluk gelasnya dengan sangat kuat,
sementara Ren-Ren yang gagal mendapatkan Lemon Tea terlihat mengacungkan garpu
ke arah Mojo yang mungkin jika diterjemahkan dengan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar kira-kira berbunyi “Embat gelas gue, Bacok….!!!!!”. Mojo hanya bisa
tergugu dan kemudian menangis tersedu seperti anak kecil yang kehilangan balon,
lengkap dengan menghentak-hentakkan kaki ke tanah yang jika kita lihat tidak
akan menimbulkan efek iba atau kasihan, justru ingin menimpuknya dengan mangkok
mie lantaran anak itu ga sadar umur yang jika di konversikan sama dengan lelaki
yang sudah jenggotan…
Namun sebenarnya, mereka tidak kehabisan akal kok. Demi mendapatkan es yang mungkin
akan membantu mereka melepaskan dahaga, maka disusunlah sebuah sebuah rencana
yang cukup terorganisir dengan sangat rapi, yang di pelopori Rapido. Dengan
semangat Rapido mengambil kuda-kuda yang tepat untuk memulai aksinya itu pas
ketika salah satu pelayan berjalan kearah mereka……
Rapido dengan perkasanya berkata…..
“ Bang, Boleh minta tambahan Es ga ???”……………(sejak kapan mereka mesen minuman yang ada
es nya yaahhhh….kok pake kata “tambah” segala ???)
Dan ternyata SUKSES…!!!!! Es tersebut datang dengan selamat, dan dihidangkan
didalam mangkok yang diletakkan dihadapan empat sekawan itu. Dan mereka tidak
langsung mengembatnya, tapi memandangi es itu lamat-lamat, dan dengan pandangan
berkaca-kaca, yang kemudian dilanjutkan dengan memindahkan kepingan demi
kepingan es di dalam mangkok tersebut dengan slow motion, kecuali Mojo
tentunya, yang tidak memiliki gelas lagi lantaran gelas Tehnya sudah di
kontaminasi Lalat tadi…..
Selanjutnya mereka saling bercerita, sambil menikmati pelan-pelan tegukan demi tegukan Teh
Hangat yang sudah berubah menjadi Es Teh, dengan pembicaraan ringan yang tidak
begitu penting, biasa,….gosip-gosip ringan yang sedang in di kota mereka ini.
Dan selanjutnya tibalah saatnya mereka berpisah dengan tempat makan yang
bersejarah ini. Keempatnya berjalan dengan langkah yang tidak lagi gontai,
mengingat lambung mereka kali ini sudah terisi penuh, juga tenggorakan mereka
sudah basah dan kembali berfungsi dengan baik, dan kemudian menyempatkan diri
mengabadikan pose kegembiraan mereka dengan berfoto-foto ria sebagai bukti
otentik yang dapat dipertanggung jawabkan apabila mereka ingin bercerita kepada
anak cucu mereka nantinya. Dan di pintu depan, mereka saling berpegangan tangan
sambil membentuk lingkaran dan menatap kearah langit dan kemudian tertawa
sekeras-kerasnya sembil kemudian bernyannyi riang dan berputar putar dalam
lingkaran itu ditambah dengan pekikan…..
“KAMI SUDAH KENYAAAAAAANNNNNGGGGG…..!!!!!!!!!!”
Demikianlah cerita yang ku dapatkan dari sumber yang sangat terpercaya. Tidak ada
fakta yang ditutup-tutupi, dan merupakan realita yang terjadi di antara mereka,
yang mudah-mudahan bisa di tarik kesimpulan yang berharga bagi kehidupan kalian
kedepan kelak, Guys…!!!
Moral yang dapat kita tarik adalah….:
1. Jangan pernah mau terperosok kedalam neraka Ruang TA, sodara-sodara…….minimal, kita
akan sakit setengah jiwa, juga kita akan menderita amnesia akut yang akan
menyebabkan kita kehilangan semua memory tentang hidup.
2. Kemanapun kalian pergi, jangan lupa mengantongi sedikit uang. Jangan terlalu sedikit,
karena ntar kita bisa di katain pelit, juga jangan terlalu banyak yang menyebabkan kita menjadi sasaran rampok paling empuk bagi rekan-rekan kita yang “moneyless” itu. Bawalah secukupnya, secukupnya buat makan, minum, nyalon, kredit panci, motor, juga cukup buat kredit rumah.
3. Persahabatan merupakan sesuatu yang tidak ternilai harganya, karena sahabat akan membuat
dunia ini menjadi lebih berwarna. Jadi carilah sahabat yang jago menggambar,
atau paling tidak mampu mewarnai gambar, baik itu dengan cat air, kelir kayu,
ataupun krayon. Dan tugaskan mereka mewarnai, maka hidup kita akan lebih berwarna
bukan ??? Tapi jangan bersahabat dengan tukang cat, karena setelah mereka
mewarnai, mereka akan merongrong kita meminta bayaran atas jerih payah mereka.
Akan jadi sangat berabe apabila kita tidak memiliki uang cukup, bisa-bisa kita
dijadikan kuas, atau malah kanvas bagi tukang-tukang cat itu….Jadi, Be Careful ya….
4. Jangan takut mengambil resiko, karena hidup ini penuh resiko. Akan tetapi kita harus
berpikir panjang sebelum mengambil langkah menghadapi resiko. Jangan jalan
bertelanjang kaki diatas bara api…..panas Euyy..!!!. Atau nekad lari-lari
diatas medan yang penuh ranjau, bisa tercerai berai tubuh kita nanti, atau
mencoba-coba untuk menipu ayah dan ibu kita bahwasanya kita adalah anak
tetangga yang tersesat di rumah mereka, dijamin tidak akan ada lagi makan siang
diatas meja makan untuk kita, syukur-syukur di maapin, kalu ga, kita bakalan di
black list dari hitungan anggota keluarga dan menyebabkan kita menjadi gembel
selama-lamanya……Jangan terlalu nekad Yak…..:D
fin
0 komentar:
Posting Komentar