Labirin yang sebenarnya kuciptakan sendiri
Tapi aku lupa arah pulang
Juga arah kembali
Aku mempercayai intuisiku terlalu lama, aku terlalu lama percaya pada bisikan hati
Lalu aku tersesat
Aku tersesat dalam labirinku sendiri
Dan tentu, tidak akan ada tangan baik yang datang menolong menunjukkan arah
Aku berpikir, bahwasanya langkahku tegak dan tegap
Lurus aku berjalan, dan aku yakin tiap langkah akan mengantarku menuju pintu keluar
Tapi aku salah,
Aku tetap kembali ke titik yang sama. Tidak pernah bisa keluar
Lalu aku melihat, ia menyeringai.
Tertawa terbahak, berat dan dalam.
Lalu kujulurkan tangan, ditepisnya dengan kencang
Dan aku tersadar...
Ini bukan labirinku
Ini adalah bayangan maya yang terbentuk akibat suntikan fiksi hidup dikepalaku
Dan aku tersesat dalam labirinnya
Aku tersesat, dan semakin tersesat
Dan tiap kali aku tertunduk lesu, gelak tawanya semakin membahana
Maka aku menutup mata
Dan aku berhenti percaya pada intuisiku sendiri
Ini bukan labirinku, tapi bukan berarti aku takluk
Maka kuikuti tawanya, semakin keras, semakin dekat aku pada jalur keluar
Dan jika aku bisa sampai di ujung
Aku bersumpah, akan berkata
"Demi dia yang membiru, labirinmu ini bukan apa-apa"
0 komentar:
Posting Komentar