• Bukan catatan pra-sejarah!

    "Kita adalah pribadi yang tumbuh dari hati, Kita adalah manusia yang berpikir"


    This picture 'aint mine. Taken from here
    Judul tulisan ini ku comot dari lirik lagu berjudul "Perspektif", milik band Hardcore asal Bandung, ABSOLUTEZERO
    Lalu, kulanjutkan dengan memposting ulang sebuah tulisan lama, tulisan di catatan jejaring sosial, beberapa tahun yang lalu.

    "Semua dimulai dari perspektif"

    Kita mungkin akan menghabiskan berjam-jam dengan berdebat
    Ketika berhadapan dengan gelas yang setengahnya berisi air
    Beberapa akan mengatakan gelas itu setengah penuh
    Beberapa yang lain menyatakan itu setengah kosong

    Lalu adalah mereka yang menyatakan diri sebagai pemenang yang tidak mengikuti keduanya.
    Yang berada di tengah-tengah, tidak menyatakan benar, tidak pula berkata hal itu salah.

    Perdebatan bisa dimulai dari fondasi utama, atau tujuan akhir
    Perdebatan bisa berisi segala turunan ilmu pasti atau cuma hayalan-hayalan yang didapat dari mimpi-mimpi.

    Lalu perdebatan bisa menjadi sengit, bisa mencubit, bisa menggigit, bahkan sampai mengayunkan arit
    Juga perdebatan bisa berakhir dengan tawa renyah tangan bersalaman dan tubuh-tubuh yang berangkulan.

    Cendikia adalah raja dengan semua goresan pena yang berisi pengetahuan
    Cendikia juga menjadi hina tatkala goresan penanya hanyalah berisi pesan-pesan titipan para raja, hulubalang dan penguasa lainnya

    Anak muda dengan emosi meledak-ledak, mengarungi samudera mencari dimana dia ujung dunia, tak lebih sama dengan anak muda lainnya yang membuka kitab mengejanya dan mencernanya, menghirup semua kenikmatan ilmu, memenuhi setiap jalinan otaknya dan setiap kali dia menutup matanya maka dia berada di Syam, Basra, Andalusia atau bahkan Tanjung Harapan di Afrika sana

    Hari ini kebohongan dapat dideteksi lewat frekuensi yang diukur mesin mesin canggih
    Harusnya pula hari ini fitnah dapat dikubur dalam-dalam, tidak lagi berpindah dari satu mulut ke mulut yang lain dengan segala bumbu yang membuatnya terasa gurih.

    Orang tua bertutur bagaimana kelamnya masa lalu tanpa pelita dan bersyukur dengan nikmat cahaya, dan orang muda berlomba-lomba kini meniup lilin-lilin yang ada, membuat dunia gelap gulita.

    Kini gegap gempita bisa berarti berakhirnya tirani atau tegaknya kembali hukum rimba

    Juga, semuanya diakhiri dalam perspektif

    2 komentar:

    1. Jangan yang repost laah bangbangtuut..Yok Yok kit bikin tulisan baru, ntah yg garing, yang lucu ataupun yang entah serius pangkat banyak.

      BalasHapus
    2. Lanjutkan tulisan'a pak :D
      Jangan lupa subcribe Channel Kami :)


      Multimedia,
      UKPM GALANG

      BalasHapus

     

    About