• Bukan catatan pra-sejarah!

    Kabarkan pada badai dan api, aku baik baik saja.


    Diambil dari Sini
    "Ini bunga apa?" tanyaku.
    "Bunga Kancing . Haha." Jawabnya sambil tergelak kecil.
    "Kalau yang ini bunga apa?" Tanyanya
    "Gak tau, bunga apa ya?" Jawabku sambil tersenyum ke arahnya. 
    "Bunga Lilyyyyy" Ucapnya kepadaku. 

    Siang ini panas terik, tapi banyak hati yang digelayuti awan mendung. Matahari menyengat, tapi banyak mata yang sembab basah. Aku tengah berada di prosesi pemakaman seorang rekan kerja. Gadis kecil, lima tahun, berjilbab pink yang biasanya jutek ketika berbicara denganku hari ini sangat bersahabat, hangat, membuatku lupa dengan aroma kesedihan di sekitarku. Aku terus berbicara dengannya, bercanda, dan kurasakan aku bahagia.
    ...

    Aku melambungkan ingatan ke belakang. Ketika mood sedang rusak parah. Suffocation menemaniku dengan nada berat dan ketukan cepat, sebuah kebiasaan yang entah kapan ku mulai. Aku tidak tau. Seorang anak kecil dengan tatapan polos kemudian mendekat dan berkata

    "Kenapa mendengarkan musik jahiliyah?"

    Jika yang berkata ini adalah lelaki dewasa atau dia yang bersurban maka mungkin takkan kugubris. Tapi ini anak kecil kurang dari lima tahun kurasa umurnya. Dia yang mengajarkanku caranya memainkan sulap tangan.

    Aku tergelak. Dan mood ku mendadak akrobat. Mereka yang dekat denganku tau, aku tidak bersahabat ketika moodswing ini muncul. Aku pun menciptakan batas nyata, tegas, untuk segera menjauh. Aku tidak butuh apapun. Siapapun. Mood ini akan kembali normal dengan sendirinya tanpa bantuan. Bahkan Ibunku. Tapi anak kecil ini punya kekuatan magis yang dapat membolak balik hatiku sesukanya. Yang dilakukannya membuatku bahagia.

    "Oopps, kita ganti murottal aja? Surat apa?" Tanyaku.

    "Umm..." Pikirnya sejenak. "An-Naba'!" Ujarnya kemudian.

    "Okeh!" Jawabku. Lalu mengalunlah kalam itu.

    Pernah suatu ketika, kudekati dia, kupegangi bahunya dan kutanyakan

    "Diantara kita berdua, aku dan kamu, siapa yang paling ganteng?" 

    Dia berpikir sejenak, lalu berkata setengah berbisik

    "Kita berdua sama-sama ganteng"

    Aku tergelak. Dia benar-benar mampu membuat mood yang hancur berubah drastis menjadi bersemangat. Lelaki kecil ini pasti memiliki orang tua yang hebat, yang membentuk karakternya semenyenangkan ini.
    ...

    "Ada Aman?" Sebuah pesan singkat masuk.
    Pesan singkat ini kubaca sambil tersenyum. 

    "Amaaaaan." Jawabku.

    Pesan ini datang dari seseorang yang bahkan tidak pernah masuk dalam perkiraanku akan membantuku menyelesaikan masalah yang kupendam bertahun-tahun. Entah kenapa, mendengar ceritanya saja, yang menurutnya sendiri adalah standar dan biasa, membantuku melewati banyak hal. Beberapa mungkin dirasakannya seperti drama, tapi bagiku drama yang menyenangkan. Lalu kemudian, aku yang bercerita. Beberapa orang yang kubagi bagian awal dari cerita dan sudah menggurui, ia tidak. Dia mendengar dengan baik, berkomentar yang dirasakannya butuh, dan selebihnya memberi semangat. Itu saja, tanpa harus menggurui, mengajarkan, atau apapun. Dan karena dia, aku seperti punya kekuatan untuk menyelesaikan apa yang selama ini tertunda sejak lama. Cahaya yang dibawanya tanpa sadar, menerangi jalanku, membantuku mengambil langkah penting. Entah dia membaca tulisan ini dan sadar tentang apa yang dia tularkan. Bahagia.

    "Selamat akhir pekan!“ ujarku mengakhiri pesan singkat kami.
    ...

    Aku tiba, dan memeluknya.
    Kami bercerita, sambil mengantar senja pulang.
    Lalu memasak makan malam, sederhana, menikmatinya bersama.
    Lalu ia tenggelam bersama film yang telah ditontonnya sedari sore, yang kemudian terhenti karena aku datang.
    Lalu aku berpikir keras untuk memulai cerita
    Cerita usang, yang berupaya kulupakan, tapi aku tidak bisa. Bertahun-tahun
    Kemudian waktu berlalu, tiap detiknya berasa begitu lambat.
    Lalu aku dipeluknya erat.
    ...

    Senja hari ini basah. Hujan turun sangat lebat. Hubunganku dengan Tuan Besar yang naik turun, lack of trust, entah kenapa kulupakan. Aku menemuinya. Aku tidak bicara banyak. Aku hanya meminta

    "Tuan, tolong jaga mereka."

    Kuharap permintaanku terdengar sampai ke langit.

    -end-






    0 komentar:

    Posting Komentar

     

    About