• Bukan catatan pra-sejarah!

    Repost, Based on True Story : Empat Sekawan Yang Busung Lapar


    Ilustrasi : 4 Sekawan, badan segaris, karena kelaparan :p

    Kepada Angga Awan, Mudah2an dengan kembali membaca cerita ini, kee jadi semakin semangat pergi ke Studio TA dan menyelesaikan Tugas menggambar kee tuu...:p 

    Cerita ini berawal dari sebuah studio…..mungkin sebagian dari kalian akan
    membayangkan sebuah ruangan yang berisikan lampu lampu dengan kaki-kaki
    panjang, nyala yang sangat terang, sebuah kamera terletak di bagian tengah,
    bangku kecil (yang kalu di daerah asalnya mungkin dikatakan sebagai
    “dingklik”), pajangan jas, seragam sekolah dari esde, esempe hingga smu, dasi-dasi,
    juga latar belakang merah atau biru, atau bahkan warna warni jika saja ada
    orang yang suntuk pengen ngebikin pas photo dengan latar pelangi……

    Dan, studio yang kubicarakan disini, bukanlah studio seperti itu…….
    :D


    Studio ini hanya berisi meja gambar, kertas-kertas, mungkin sebagai pajangan dan
    pengindah ruangan akan terpajang tiga gambar dinding, yang menjelaskan
    siapa-siapa mereka yang disebut RI-1 dan 2 juga ditambah dengan lambang negara
    mereka….(karena saya native speaker dari eropa….:D ). YUP…..tempat itu
    bernama Studio T.A….ataw studio Tugas Akhir….didalamnya berisi mungkin
    sekitar dua puluhan orang, jika mereka masi pantas untuk disebut orang siiihhh,
    karena sesungguhnya mereka tengah menjalani sebuah program yang merupakan program
    penghancuran memory dari otak mereka, sebuah upaya brainwashing, pemograman
    manusia menjadi mesin, yang mungkin menyebabkan mereka melupakan identitas
    mereka sendiri. Tak jarang terlihat beberapa orang yang merasa mereka kendaraan
    umum, atau ada yang merasa diri mereka adalah toilet, tong sampah, bahkan yang
    paling ekstrim adalah salah satu penghuninya merasa bahwa dia tidak
    terlihat…….kebayang bagaimana situasi yang mengerikan di ruangan yang
    auranya lebih gelap daripada gelapnya kulit saya itu kan ????

    Tentu saja ini tidak berlaku pada 4 sekawan itu…..


    Mojo-Mojo,gadis yang mempunyai kemampuan telepati yang terbatas pada cowo ganteng, yang
    jika kita telaah lebih lanjut lebih sering bertelepati dengan unggas, primata,
    dan terkadang dengan arachnida……Mojo-Mojo berhasil lepas dari jeratan
    ruangan yang kejamnya melebihi ruangan gas pembunuh massal pada zaman NAZI ini
    dengan cara melepaskan sebagian besar pengaturan di kepalanya sehingga nyaris
    tidak membawa apapun ke ruangan itu. Ditambah dengan kemampuan mengelola sinyal
    radio berfrekuensi tinggi melalui perangkat yang terpasang di hidungnya, maka
    sinyal apapun akan terganggu jika melintasinya…..untuk itu disarankan kepada
    semua, untuk tidak mempergunakan HP, Televisi, Radio, juga peralatan komunikasi
    apapun di dekatnya, terutama ketika ia sedang flu…..bukan….bukan karena dia
    akan rajin bersin-bersin saja,…..akan tetapi karena sesuatu yang mungkin
    menyertai bersin tersebut dan menyebabkan hujan lokal…..itu yang lebih
    berbahaya, zat itu mampu membuat semua luber melebihi zat asam apapun yang ada
    di muka bumi ini…..

    Juga ada Rapido, yang kita kenal dari kisah sebelumnya bahwa dia adalah “sleeping
    buddha wannabe” yang mana ingin menyaingi kemampuan sang Buddha yang mampu
    merebahkan diri sambil bertopang kepala kemudian melayang. Kantin, Podium,
    Kamar mandi adalah tempat ia melakukan riset kemampuan “Tidur ala Kebo” nya,
    ketiga tempat tersebut berhasil mengukuhkan dia sebagai “Goddess of Sleep”,
    yang mengalahkan “Dewa Judi, Dewa masak, Dewa Bola, juga Dewa Kungfu” yang
    cukup terkenal yaitu Stephen Chow yang kesohor itu. Juga mempunyai kemampuan
    memanipulasi komunikasi gelombang radio dalam bentuk apapun, dan juga berhasil
    menggunakan kemampuan tidur beriler-ilernya tepat di atas meja gambar, di
    Studio Jahannam itu……

    Dan Ren-Ren, yang mempunyai nama panjang RENTO HARAHAP. Nama itu ditabalkan padanya
    mungkin disebabkan dahulu dia hanya bereaksi ketika mendengarkan suara penyanyi
    Rinto Harahap saja, selebihnya dia hanya terdiam membisu tanpa aktivitas
    apapun. Ren-Ren ini, yang kerap menjadi perdebatan para ahli akibat
    kemampuannya untuk tidak bereaksi pada apapun itu, berhasil mengelabui ketatnya
    sistem di ruangan yang mengerikan itu dengan hanya menggunakan headset yang
    memutarkan lagu-lagu lawas milik penyanyi kenamaan dimasa nyak dan babe kita
    dulu itu. Namun efek yang ditumbulkan adalah, mata yang terbelalak, kepala yang
    bergoyang-goyang juga efek menirukan supir minibus antar kota lengkap dengan
    handuk yang melilit di lehernya…….Tetapi, begitulah Ren-Ren, meski efek
    yang ditimbulkan menyebabkan rekan di sekelilingnya menderita gejala sawan
    akut, dia cukup berhasil lepas dari jeratan hukum Ruang TA itu…..

    Yang terakhir adalah Kancut, maaf, sekali lagi, Kancut. Merupakan nama yang ditabalkan
    oleh ketiga rekannya, yang merupakan kependekan dari “Rekan paling lucu dan
    imut”. Meskipun kepanjangannya kelihatan menyenangkan, akan tetapi agak terlalu
    berlebihan. Prestasinya yang tertinggi sebagai “The Next Sibreh Top Model” ini,
    sebenernya tidak dapat dikatakan lucu dan imut, lantaran ia berteman dengan
    rekan-rekan yang mengerikan. Kemampuannya ialah dengan berakting seakan-akan ia
    lucu dan imut, dan kemudian menipu penjaga dan berhasil mendapatkan kunci
    ruangan dan segera kabur dari sana. Faktanya adalah ketika ia mulai melancarkan
    rayuan mautnya kepada penjaga, penjaga tersebut tiba-tiba pingsan duluan ketika
    rayuan pertamanya keluar, dan menggelepar, dengan mulut yang berbusa dan
    menyebabkan Kancut dengan mudahnya merebut kunci ruangan dan akhirnya melarikan
    diri bersama ketiga rekannya untuk kemudian melancarkan misi
    mereka……yaitu…..

    Lepas dari jeratan Busung Lapar……



    Kenapa begitu ? sebagaimana yang kita ketahui bersama dari penjelasan diatas tadi,
    mereka disekap tanpa makanan, minuman, cemilan, bahkan space untuk mereka
    bergosip ria disudut ruang, dijaga ekstra ketat, bagaikan tahanan dalam ruang
    isolasi. Jatah bubur hanya diberikan seminggu sekali, selebihnya, mereka
    diberikan daun-daun, rumput kering, tak jarang hanya di berikan dedak, juga
    ditambah dengan sedikit penyedap rasa, yang sebenarnya sudah menjadi menu favorit
    mereka di ruangan tersebut. Tak jarang keempatnya terlihat saling berebut dedak
    ketika jatah makanan di bagikan, dan terjadilah hukum rimba, yang terkuat dialah
    yang keluar sebagai pemenang……..

    Namun sebenernya mereka memiliki impian untuk bebas, bebas lepas dari semua
    keterkungkungan yang menyebabkan mereka kehilangan kontak dengan dunia luar.
    Ketika pertama kali mereka bisa merasakan udara bebas, mereka terlihat
    meloncat-loncat kegilaan, dan kemudian terpaksa menghabiskan waktu hingga
    berjam-jam untuk menyeret mereka kembali kedalam…..dan yang paling efektif
    adalah….dengan mendentangkan lonceng tanda makan…..mereka tidak akan
    menolak dedak-dedak itu bukan ????

    Kali ini, berkat kelihaian dan kemampuan yang luar biasa, mereka berhasil lepas dari
    ruangan itu dan menyusun sebuah skenario pelarian yang luar biasa menurut mereka…..

    Dimulai ketika percakapan ini….

    “Akhirnyaaa….kita berhasil lari……Yesssss” Seru Mojo, sambil kemudian terlihat
    bersujud…..tunggu….dia sebenernya tidak bersujud, secara tidak sengaja ia
    terjatuh akibat menginjak tali sepatunya sendiri, namun demi sebuah efek yang
    dramatis dia bersujud dengan isakan airmata…….sambil berusaha meraba
    jidatnya yang benjol…..

    “ Kita tidak bisa terus berada disini rekan-rekan” Rapido angkat barbel….eh
    salah….Angkat bicara maksud saya….” Kita harus segera menghilang dari
    sini…..dalam tempo sesingkat-singkatnya…” lanjutnya…

    “ Tapi bagaimana caranya ??? Membaca aja aku sulit, dan sepertinya teman-teman
    malu main dengan ku “ Tukas Ren-Ren yang kelihatan paling memelas dari
    tampangnya, “ Kita tidak akan bisa kemana-mana….kita akan tertangkap dan
    kemudian berakhir di ruangan laknat itu lagi……yaa…meskipun dedaknya lezat
    sihh….tapi aku tidak akan mau menghabiskan waktuku lagi disana menjadi
    Kelinci Perah atau Sapi Percobaan!!!” lanjutnya sambil berteriak.

    “Maka dari itu, kita harus segera pergi dari sini, Dodol…!!!!!” kata Rapido,
    “Ayoookkk kita kemoooonnnnn” katanya meniru sebuah sandiwara boneka jadul yang
    sangat terkenal lantaran dia tidak pernah naik kelas….esde mulu…hingga
    sekarang….

    “ Tapi kita tidak membawa apapun, kita akan mati diluar sana. Alam ini begitu
    liar, kita akan habis sesuai dengan teori evolusi, kita akan musnah, dan
    keberadaan kita tidak akan bisa diidentifikasi lagi, mengingat kita adalah
    spesies yang tidak pernah di temukan dimanapun” lanjut Mojo tak kalah lebai
    nya……

    “ Tenang saja rekan-rekan, pasti kita secara tidak sengaja membawa sebagian kecil dari
    kekayaan kita. Mari kita memeriksa saku baju dan celana masing-masing” timpal
    Kancut ringan dan begitu dingin……sedingin kulkas……

    Terlihat kemudian mereka memeriksa kantung tetangga…..maaf…..kantung mereka
    sendiri….dan kemudian…

    “Aku punya 10 ribu…” Kata Kancut

    “ Aku Cuma sembilan rebuuu….”iba si Mojo dengan gaya nangis paling bombay…..

    “ Aku malah lebih parah…..aku Cuma punya 7 ribu, guys…!!” Kata Rapido tak
    kalah ibanya….” tinggal Ren-Ren….punya berapa Ren ??? “ tanya Rapido pada
    Ren-Ren….

    Dengan gaya paling congkak, mengalahkan gaya Bu Hebring di sinetron jadul “Losmen”
    itu, ia mendongak, dengan dagu yang terangkat dan bertahan disana untuk beberapa
    detik, kemudian melemparkan senyuman paling picik sejagat, terlihat dari
    beberapa burung pipit yang terkapar akibat senyuman maut tersebut, dan kemudian
    menghentakkan kaki sambil berkata dengan angkuhnya….

    ” Ternyata aku yang paling kaya diantara kalian, yang kalian miliki tidak ada apa-apanya
    bagiku….Hahahahahaha….” ucapnya congkak…..

    Mojo merasa bagaikan mendapatkan angin surga…..dan mulai menari-nari dengan
    mengikuti pola lebah yang menemukan madu, sambil berteriak-teriak histeris

    “ Kita kayaaaaaa……Kita Kayaaaa……Kita bisa makan Enak….bisa belanja di
    butikkk….bisa creambath, rebonding, apapun yang kita mauuu…..kita
    kayaa……kayaaa…….!!!!” teriak Mojo sambil merengkuh lengan Kancut yang
    terpelongo melihat tarian ajaib Mojo tadi. Dengan rasa penasaran Rapido
    menanyakan kepada Ren-Ren

    “ Emang punya duit berapa Ren…..1 Juta ????” Tanyanya dengan tampang
    menyelidik.

    “ 15 ribu rupiah, tentu saja…!!!!” jawabnya sambil mengibaskan ujung jilbabnya
    ke arah muka Rapido….

    Selanjutnya……Rapido, Kancut, dan Mojo tergeletak bersamaan…….

    Kemudian………

    Tujuan mereka adalah mencari santapan, “ Busung lapar ini harus dihentikan…” begitu
    pikir mereka. Dan melangkahlah mereka ke suatu tempat makan yang cukup aman
    menurut mereka….Sebelum masuk mereka terlihat menempelkan wajah mereka pada
    kaca dan berlagak seperti ikan di akuarium, sayangnya aksi yang mereka lakukan
    harus di hentikan akibat beberapa pengunjung restoran itu kejang-kejang ketika
    melihat mereka melakukan aksi yang tidak bermoral tersebut. Mereka masuk dan
    kemudian mengambil tempat duduk yang menurut mereka paling nyaman, dan kemudian
    datanglah sang pelayan membawakan daftar menu untuk mereka. Menu tersebut
    mereka baca dengan teliti, mengingat keterbatasan dana yang mereka miliki,
    mereka tidak melihat menu makanannya, hanya terpaku pada daftar harga dari
    makanan tersebut. Sambil mengeluarkan pulpen dan memanfaatkan serbet yang
    diletakkan diatas meja mereka, Rapido dan Mojo mulai mengeluarkan kemampuan metematika
    mereka yang pas-pasan dan mencoba menghitung deretan angka-angka yang mewakili
    harga makanan dan minuman paling murah yang bisa mereka temukan, namun
    disela-sela proses perhitungan tersebut, Ren-Ren angkat bicara, mengintervensi
    kedua rekannya yang tengah asyik berhitung.

    “Rekan-Rekanku tercinta……aku mau berbicara” katanya. “Sebagai orang yang paling kaya,
    dan paling menjanjikan diantara kalian semua, demi terlaksananya rencana makan
    kita kali ini, aku harus mendapatkan pelayanan yang terbaik, juga pesanan yang
    terbaik, maka dari itu aku mengambil kesempatanku untuk mengajukan protes
    keras, aku tidak ingin mengikuti jejak kalian untuk memesan makanan dan minuman
    itu, aku ingin kesegaran yang tak terbayangkan, disaat yang panas ini aku butuh
    kesegaran, terutama pelarian yang melelahkan ini, aku ingin memesan Lemon Tea
    yang yummy itu….dan aku berhak untuk itu bukan ? “ bebernya panjang lengkap
    dengan angkuh, lambaian jilbab ke kanan dan kekiri, juga cibiran-cibiran kecil
    dari bibir nya.

    “Baiklah…..demi kemaslahatan ummat, kami akan memberikan kesempatan berharga tersebut padamu
    Ren-Ren, akan tetapi….kita harus menghitung kembali, jika memang masi tidak
    cukup, maka kamu harus mengikuti kami….oke Ren ?…..Ayo Pido, kita hitung
    kembali….” Simpul Mojo….

    Dan setelah berkali menghitung biaya, menggunakan jari tangan, kaki juga, ditambah
    sempoa juga kalkulator yang dipergunakan oleh penjual cabe di pasar pun ikut dilibatkan.
    Dan akhirnya.,…..Negatif…!!!!

    Selanjutnya, dengan sangat terpaksa, mereka menuliskan pesanan yang amat sangat
    mengganaskan. Menu yang sangat tidak berimbang dari segi gizi, juga tidak
    membuat tubuh semakin berenergi, malah akan membuat tubuh semakin kelebihan
    panas…..

    Pesanan itu berupa Mie Baso Ayam dengan pilihan minuman Teh Hangat……sungguh
    perpaduan menu yang tidak berkelas dan tidak saling melengkapi !!!

    Namun, meski dengan air mata yang berlinang…..mereka menerima keputusan bersama ini
    sebagai pilihan mereka dalam menuntaskan ke busung lapar an yang mereka derita.
    Disaat yang sama terlihat gerombolan orang yang duduk berbaris dengan tidak
    rapinya di depan mereka. Terlihat tawa riang, juga senda gurau terlontar dari
    mulut mereka. Juga seakan mereka tanpa beban, juga dalam keriangan yang tak
    terperikan. Amat sangat kontras dengan kondisi 4 sekawan yang kusut masai,
    dengan wajah yang kuyu akibat terlalu
    lama disekap seperti anak ayam di dalam kotak kardus ketika kita membelinya
    dari toko unggas, ketika mulut mereka terbuka pun, hanya terdengar ciap-ciap
    yang miris, yang menyebabkan kita meneteskan air mata darah. Sungguh kondisi
    yang menyedihkan…..

    Ditambah lagi ketika pelayan membawakan nampan-nampan yang berisi makanan-makanan yang
    penuh kolesterol dan berlemak sangat-sangat jenuh, juga dengan aroma yang
    membuat indera busung lapar keempat sekawan itu semakin menjadi-jadi. Juga
    minuman-minuman segar yang kelihatan seperti oase di tengah padang pasir yang
    maha luas, yang tentu akan menyegarkan tenggorokan yang kehausan, juga
    bening-bening kristal es yang berkilauan
    ditimpa cahaya matahari, membuat Mojo, Rapido, Ren-Ren dan Kancut hanya bisa
    menelan ludah mereka sendiri tanpa bisa berbuat apa-apa. Lalu…..

    “Aku ga tahan lagi……..aku akan melakukan sesuatu” Kata Mojo.

    “Mu ngapain Momo???”Tanya Rapido….”Jangan lakuin sesuatu yang akan
    mencoreng-coreng muka kita ini. Meskipun kita memang terlihat belang-belang
    seperti ini, tapi kita adalah orang-orang yang tabah!!!” Papar Rapido memberi
    nasehat….

    “ Tentu tidak Rapido sayaangggg…..aku akan melakukan sesuatu yang
    sensasional….tidak akan memalukan…malah akan sangat membantu kita
    rekan-rekan…”kata Mojo-Mojo. Dan kemudian melanjutkan “ Aku akan berjalan
    dengan anggunnya ke arah gerombolan itu, dan akan memberikan senyumanku yang
    paling maut, dan selanjutnya masalah kita akan selesai ? “ Katanya….

    “Emang lu mu bilang apa ke mreka, Mo ?” Tanya Kancut tak sabaran….

    “Aku akan berkata……’kakak-kakak juga abang-abang yang saya hormati, apakah
    kakak-kakak dan abang-abang punya es yang tidak dipakai lagi ? kami akan sangat
    gembira menerimanya looohh…’ itu yang akan kukatakan pada mereka, gimana ??
    mantap kan ??? “ Tanya Mojo pada rekan-rekan gilanya sambil tersenyum bangga…

    Selanjutnya hanya terdengar teriakan
    Mojo-Mojo yang dengan sukses ditimpukin tatakan serbet oleh ketiga rekannya…….

    Pesanan mereka tiba, yang tanpa di komando langsung disikat habis oleh keempatnya,
    dengan kaki yang terangkat bahkan hingga sampai kemeja, tidak hanya sendok
    garpu, bahkan tangan kiri kanan ikut bermain. Keringat mengucur deras dari
    dahi, pipi, dan membasahi kerah baju mereka, namun mereka seperti tidak
    perduli. Bahkan minuman yang seharusnya hangat tapi lebih kurang lebih sama
    dengan suhu seterikaan bara yang ada lambang ayamnya itu, dengan semangat 45
    diteguk oleh mereka seakan akan mereka tidak perduli apapun lagi.

    Kejadian yang paling sial menimpa Mojo. Teh yang sudah dijaga sedemikian rupa, ternyata
    sukses di hinggapi lalat nakal yang mungkin mengira Teh itu adalah kolam renang
    pribadi yang bisa di pakai. Dan dengan mulut yang menganga, Mojo hanya bisa
    pasrah ketika lalat itu hinggap dengan manisnya kedalam gelas Mojo. Selanjutnya
    yang terdengar adalah teriakan yang kurang lebih sama dengan sirene pemantau
    gempa dan tsunami di daerah Krung Raya itu……..

    Dan tanpa tedeng aling-aling, juga permisi, ataupun mengucapkan permintaan, Mojo
    mencoba meraih gelas Rapido yang langsung disambut dengan seringai dengan
    taring yang tajam. Kancut terlihat memeluk gelasnya dengan sangat kuat,
    sementara Ren-Ren yang gagal mendapatkan Lemon Tea terlihat mengacungkan garpu
    ke arah Mojo yang mungkin jika diterjemahkan dengan Bahasa Indonesia yang baik
    dan benar kira-kira berbunyi “Embat gelas gue, Bacok….!!!!!”. Mojo hanya bisa
    tergugu dan kemudian menangis tersedu seperti anak kecil yang kehilangan balon,
    lengkap dengan menghentak-hentakkan kaki ke tanah yang jika kita lihat tidak
    akan menimbulkan efek iba atau kasihan, justru ingin menimpuknya dengan mangkok
    mie lantaran anak itu ga sadar umur yang jika di konversikan sama dengan lelaki
    yang sudah jenggotan…

    Namun sebenarnya, mereka tidak kehabisan akal kok. Demi mendapatkan es yang mungkin
    akan membantu mereka melepaskan dahaga, maka disusunlah sebuah sebuah rencana
    yang cukup terorganisir dengan sangat rapi, yang di pelopori Rapido. Dengan
    semangat Rapido mengambil kuda-kuda yang tepat untuk memulai aksinya itu pas
    ketika salah satu pelayan berjalan kearah mereka……

    Rapido dengan perkasanya berkata…..

    “ Bang, Boleh minta tambahan Es ga ???”……………(sejak kapan mereka mesen minuman yang ada
    es nya yaahhhh….kok pake kata “tambah” segala ???)

    Dan ternyata SUKSES…!!!!! Es tersebut datang dengan selamat, dan dihidangkan
    didalam mangkok yang diletakkan dihadapan empat sekawan itu. Dan mereka tidak
    langsung mengembatnya, tapi memandangi es itu lamat-lamat, dan dengan pandangan
    berkaca-kaca, yang kemudian dilanjutkan dengan memindahkan kepingan demi
    kepingan es di dalam mangkok tersebut dengan slow motion, kecuali Mojo
    tentunya, yang tidak memiliki gelas lagi lantaran gelas Tehnya sudah di
    kontaminasi Lalat tadi…..

    Selanjutnya mereka saling bercerita, sambil menikmati pelan-pelan tegukan demi tegukan Teh
    Hangat yang sudah berubah menjadi Es Teh, dengan pembicaraan ringan yang tidak
    begitu penting, biasa,….gosip-gosip ringan yang sedang in di kota mereka ini.
    Dan selanjutnya tibalah saatnya mereka berpisah dengan tempat makan yang
    bersejarah ini. Keempatnya berjalan dengan langkah yang tidak lagi gontai,
    mengingat lambung mereka kali ini sudah terisi penuh, juga tenggorakan mereka
    sudah basah dan kembali berfungsi dengan baik, dan kemudian menyempatkan diri
    mengabadikan pose kegembiraan mereka dengan berfoto-foto ria sebagai bukti
    otentik yang dapat dipertanggung jawabkan apabila mereka ingin bercerita kepada
    anak cucu mereka nantinya. Dan di pintu depan, mereka saling berpegangan tangan
    sambil membentuk lingkaran dan menatap kearah langit dan kemudian tertawa
    sekeras-kerasnya sembil kemudian bernyannyi riang dan berputar putar dalam
    lingkaran itu ditambah dengan pekikan…..

    “KAMI SUDAH KENYAAAAAAANNNNNGGGGG…..!!!!!!!!!!”


    Demikianlah cerita yang ku dapatkan dari sumber yang sangat terpercaya. Tidak ada
    fakta yang ditutup-tutupi, dan merupakan realita yang terjadi di antara mereka,
    yang mudah-mudahan bisa di tarik kesimpulan yang berharga bagi kehidupan kalian
    kedepan kelak, Guys…!!!


    Moral yang dapat kita tarik adalah….:

    1. Jangan pernah mau terperosok kedalam neraka Ruang TA, sodara-sodara…….minimal, kita
    akan sakit setengah jiwa, juga kita akan menderita amnesia akut yang akan
    menyebabkan kita kehilangan semua memory tentang hidup.

    2. Kemanapun kalian pergi, jangan lupa mengantongi sedikit uang. Jangan terlalu sedikit,
    karena ntar kita bisa di katain pelit, juga jangan terlalu banyak yang menyebabkan kita menjadi sasaran rampok paling empuk bagi rekan-rekan kita yang “moneyless” itu. Bawalah secukupnya, secukupnya buat makan, minum, nyalon, kredit panci, motor, juga cukup buat kredit rumah.

    3. Persahabatan merupakan sesuatu yang tidak ternilai harganya, karena sahabat akan membuat
    dunia ini menjadi lebih berwarna. Jadi carilah sahabat yang jago menggambar,
    atau paling tidak mampu mewarnai gambar, baik itu dengan cat air, kelir kayu,
    ataupun krayon. Dan tugaskan mereka mewarnai, maka hidup kita akan lebih berwarna
    bukan ??? Tapi jangan bersahabat dengan tukang cat, karena setelah mereka
    mewarnai, mereka akan merongrong kita meminta bayaran atas jerih payah mereka.
    Akan jadi sangat berabe apabila kita tidak memiliki uang cukup, bisa-bisa kita
    dijadikan kuas, atau malah kanvas bagi tukang-tukang cat itu….Jadi, Be Careful ya….

    4. Jangan takut mengambil resiko, karena hidup ini penuh resiko. Akan tetapi kita harus
    berpikir panjang sebelum mengambil langkah menghadapi resiko. Jangan jalan
    bertelanjang kaki diatas bara api…..panas Euyy..!!!. Atau nekad lari-lari
    diatas medan yang penuh ranjau, bisa tercerai berai tubuh kita nanti, atau
    mencoba-coba untuk menipu ayah dan ibu kita bahwasanya kita adalah anak
    tetangga yang tersesat di rumah mereka, dijamin tidak akan ada lagi makan siang
    diatas meja makan untuk kita, syukur-syukur di maapin, kalu ga, kita bakalan di
    black list dari hitungan anggota keluarga dan menyebabkan kita menjadi gembel
    selama-lamanya……Jangan terlalu nekad Yak…..:D



    fin

    0 komentar:

    Posting Komentar

     

    About